Kamis, 18 Juni 2015

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP METODOLOGI STUDY ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Islam merupakan agama yang terakhir sebagai penutup semua agama yang telah ada, islam merupakan agama rahmatal lil a’lamin untuk semua umat.Islam itu dibawakan oleh nabi Muhammad SAW yang mendapat wahyu dari Allah SWT. Untuk mengetahui islam lebih mendalam mak muncullah ilmu yang dinamakan Studi Islam akan tetapi Studi Islam itu sendiri merupakan bidang kajian yang cukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama islam maka dari itu Studi Islam menimbulkan berbagai permasalahn yang umum diantaranya : apa penertian Studi Islam, apa ruang lingkup, atau objek Studi Islam, apa tujuan Studi Islam, bagaimana pendekatan dan metodologi dalam Studi Islam.
Seiring dinamika dan perkembangan zaman, kesempatan untuk mempelajari Studi Islam dapat melalui segala hal, berkaitan dengan persoalan tentang mempelajari Studi Islam, islam memberikan kesempatan secara luas kepada manusia untuk menggunakan akal pikirannya secara maksimal untuk mempelajarinya, namun jangan sampai penggunaannya melampaui batas dan keluar dari rambu-rambu ajaran Allah SWT.


B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian metodologi ?
2.      Apa pengertian study islam ?
3.      Apa pengertian dari metodologi study islam ?
4.      Apa saja ruang lingkup study islam ?
5.      Apa tujuan mempelajari study islam ?
                                                            






BAB II
PEMBAHASAN
A.    METODOLOGI STUDY ISLAM
1.      Pengertian Metodologi
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta (sepanjang), hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau langkah-langkah yang di tempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.
Menurut istilah“metodologi” berasal dari bahasa yunani yakni metodhos dan logos, methodos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang berkaitan dengan upaya menyelsaikan sesuatu, sementara logos berarti ilmu pengetahuan, cakrawala dan wawasan. Dengan demikian metodologi adalah metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau penelitian.

2.      Pengertian Study Islam
Istilah Studi Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies, dan dalam bahasa Arab adalah Dirasat al-Islamiyah. Ditinjau dari sisi pengertian, Studi Islam secra sederhana dimaknai sebagai “kajian islam”. Pengertian Studi Islam sebagai kajian islam sesungguhnya memiliki cakupan makna dan penertian yang luas.Hal ini wajar adanya sebab sebuah istilah akan memiliki makna tergantung kepada mereka yang menafsirkannya karena penafsir memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lainnya, baik latar belakang studi, bidang keilmuan, pengalaman, maupun berbagai perbedaan lainnya, maka rumusan dan pemaknaan yang dihasilkannya pun juga akan berbeda.
Selain itu, kata Studi Islam sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata Studi dan kata Islam. Kata studi memiliki berbagai pengertian.Rumusan Lester Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa Studi adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud untuk memperoleh keterangan, mencapai pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan suatu ketrampilan.[1]
Sementara kata Islam sendiri memiliki arti dan makna yang jauh lebih kompleks. Kata Islam berasal dari kata Aslama yang bararti patuh dan berserah diri. Kata ini berakar pada kata silm yang berarti selamat, sejahtera, dan damai.
Adapun pengertian Islam secara terminologis sebagaimana yang dirumuskan para ahli ulama dan cendikiawan bersifat sangat beragam tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Salah satu rumusan definisi Islam adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad Saw.
Sedangkan Studi Islam dibarat dikenal dengan istilah Islamic Studies,secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Usaha mempelajari agama Islam tersebut dalam kenyataannya bukan hanya dilaksanakan oleh kalangan umat islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh orang-orang diluar kalangan umat islam.
Studi keislaman dikalangan umat islam sendirinya tentunya sangat berbeda tujuan dan motivasinya dengan yang dilakukan oleh orang-orang diluar kalangan umat islam. Dikalangan umat islam, studi keislaman bertujuan untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran islam agar mereka dapat melaksanakan dan mengamalkannya dengan benar. Sedangkan diluar kalangna umat islam, studi keislaman bertujuan untuk mempelajari seluk-beluk agama dan praktik-praktik agama yang berlaku dikalangan umat islam, yang semata-mata sebagai ilmu pengetahuan. Namun sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu pengetahuan tentang seluk-beluk agama dan praktik-praktik keagamaan islam tersebut bias dimanfaatkan atau digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu, baik yang bersifat positif maupun negative.

3.      Pengertian metodologi study islam
Metodologi study islam adalah ilmu yang mempelajari cara-cara atau metode-metode pembelajaran dimana dalam pengertian ini dimaksudkan untuk memahami pemahaman tentang agama islam melalui study islam dengan lantaran menggunakan metode-metode.






B.     RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Secara materi ruang lingkup PAI diantaranya :
1.      Al- Qur’an dan Hadits
Al-Quran adalah kalam Allah swt. yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril yang disampaikan kepada kita mutawatir dan bagi mereka membacanya adalah ibadah.
Tujuannya : untuk pedoman manusia dalam menjalankan kehidupan yang fana ini agar tak tersesat kejalan yang dilarang oleh sang kholiq, mencapai kebahagia dunia dan akhirat.
Hadits adalah seluruh perkataan, perbuatan dan hal ihwal tentang nabi Muhammad saw. atau sesuatu yang bersumber dari rasul baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan.
Tujuannya : khusus untuk umat nabi Muhammad saw. tentang menjalankan keteladan kehidupan ini baik berupa melakukan pembicaraan, tingkah laku, gerak gerik pola menggunakan anggota badan dalam segala aspek baik aspek fisik maupun batin serta sebagai sandaran atas sebuah kebenaran.

2.      Akidah
Akidah adalah kepercayaan yang harus diakui oleh orang-orang mukmin tentang kebenaran adanya Allah swt. melalui dalil aqli dan dalil naqli.
Tujuannya : sebagai sandaran bagi kaum mukmin unutuk beriman tentang adanya gaib yakni Allah swt. malaikat dan jin(setan) dll.

3.      Akhlak
Akhlak ini mempunyai hubungan erat dengan akidah, dikarenakan akidah merupakan gudang akhlak yang kokoh. Jadi akhlak adalah perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu baik atau buruk. lalu ilmu akhlak sendiri merupakan ilmu yang menentukan batas antara baik dngan buruk, Terpuji dengan tercela, perkataan atau perbuatan manusia baik lahir maupun batin.
Tujuannya : bahwasannya agar manusia berbudi pekerti, bertingkah laku yang baik sesuai dengan ajaran Islam.[2]
4.      Fiqih
Figih adalah ilmu yang berisi tentang aturan-aturan atau tatacara dalam menjalan kewajiban seorang mukmin.misalkan wudhu, ibadah sholat, puasa dll
Tujuannya : agar tidak salah dalam melakukan kewajiban bagi kaum mukmin, misalkan salah satu melakukan ibadah sholat menurut apa yang disunnahkan rasul yang tercantum di dalam tatacara sholat, yaitu ilmu figih.

5.      Kebudayaan Islam
Kebudayaan Islam adalah suatu budaya yang tercipta pada masa kenabian hingga masa rasul Allah swt. tercatum kisah-kisah dijelaskan kembali dalam kitab suci yakni Al-Qur’an.
Tujuannya : sebagai contoh kehidupan melalui kisah-kisah yang terjadi di masa lampau, bahwasannya dalam menjalankan kehidupan ini tidaklah mudah penuh dengan cobaan serta ujian untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia dengan penuh keridhoan Allah swt. kebudayaan islam juga mengantarkan kebiasaan yang baik dalam menjalan kehidupan yang semesti menurut ajaran Islam.
Sedangkan ruang lingkup PAI menurut istilah saya menafsirkan yakni ; keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dgn sang kholig, hubungan manusia dengan sesama manusia , hubungan manusia pada dirinya sendiri dan  hubungan manusia dengan makhluk lain serta lingkungannya.[3]

C.    TUJUAN STUDY ISLAM
Studi Islam sebagai usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang islam dan segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama islam sudah barang tentu mempunyai tujuan yang jelas, yang sekaligus menunjukan kemana Studi Islam tersebut diarahkan. Dengan arah dan tujuan yang jelas itu, maka dengan sendirinya Studi Islam akan merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.[4]
Adapun arah dan tujuan Studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :  
1.      Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agam islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.

Sehubungan dengan ini, Studi Islam dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa sebenarnya agama islam diturunkan oleh Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat dimuka bumi.
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya peradaban islam sepanjang sejarahnya. Studi ini berasumsi bahwa agama islam adalah fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama islam tentunya sesuai dan cocok dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi dasar, pembawaan yang ada, dan tercipta dalam proses pencipataan manusia.
3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam  yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama islam sebagai agama samawi terakhir membawa ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman.Dalam hal ini sumber dasar ajaran agama islam akan tetap actual dan fungsional terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut.
4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. Asumsi dari studi ini adalah, islam yang meyakini mempunyai misi sebagai rahmah li al-‘alamin tentunya mempunyai prinsip dasar yang bersifat universal, dan mempunyai daya dan kemampuan untuk membimbing, mengarahkan dan mengendalikan factor-faktor potensial dari pertumbuhan dan perkembangan system budaya dan peradaban modern.[5]


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Metodologi study islam adalah ilmu yang mempelajari cara-cara atau metode-metode pembelajaran dimana dalam pengertian ini dimaksudkan untuk memahami pemahaman tentang agama islam melalui study islam dengan lantaran menggunakan metode-metode.
Ruang lingkup sudy islam secara materi diantara : Al-Qur’an dan Hadits, Akidah, Akhlak, Fiqih dan Kebudayaan Islam (SKI)  sedangkan ruang lingkup PAI menurut istilah saya menafsirkan yakni ; keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dgn sang kholig, hubungan manusia dengan sesama manusia , hubungan manusia pada dirinya sendiri dan  hubungan manusia dengan makhluk lain serta lingkungannya.
Adapun arah dan tujuan Studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut :  
1.      Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agam islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya peradaban islam sepanjang sejarahnya.
3.      Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam  yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
4.      Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini.






DAFTAR PUSTAKA
M. Djumransiah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press , 2007). Muhammad Mustahibun Nafis, M.Ag, ilmu pendidikan islam,(TERAS, 2011).
Jamali Sahrodi., Metodelogi studi islam, (Bandung:pustaka setia,2008).
M. Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011).
Jamali Sahrodi, Metodologi Studi Islam, (Bandung: VC Pustaka Setia, 2008).





[1] M. Djumransiah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Press , 2007), hal. 12-15.
[2] Muhammad Mustahibun Nafis, M.Ag, ilmu pendidikan islam,(TERAS, 2011), hal 14-15
[3] Jamali Sahrodi., Metodelogi studi islam, (Bandung:pustaka setia,2008) hal.57
[4] M. Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 57

[5] Jamali Sahrodi, Metodologi Studi Islam, (Bandung: VC Pustaka Setia, 2008) hal. 64-66

PRODUKSI MEDIA BERSIFAT NON ELEKTRONIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan.Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut perlu adannya penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah.Salah satu faktor teresebut adalah media pembelajaran.
Media Pembelajaran merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran, perasaan,kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Produksi media merupakan segala upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan mengolah media (benda visual maupun non visual) dengan cara mempergunakan segala sumber daya (tenaga, pikiran, dan dana).
Dalam makalah ini, Kami akan membahas salah satu dari materi Media Pembelajaran yakni produksi media berupa gambar (media non elektronik) yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh guru ataupun calon guru, sehingga dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik, berdaya guna dan dapat dengan maksimal.[1]

B.     Rumusan masalah
1.      Apa itumedia ?
2.      Apa itu produksi media ?
3.      Apa ciri umum media pembelajaran ?
4.      Apa juga penjelasan tentang media pembelajaran berupa gambar (non elektronik) ?
5.      Bagian-bagian media pembelajaran berupa non elektronik ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN MEDIA DAN PRODUKSI MEDIA
Kata Media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab (wasaail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.Menurut Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi dan secara lebih khusus, pengertian Media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran(pengetahuan), kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Jadi, pada intinya media berfungsi sebagai alat bantudalam kegiatan belajar mengajar, supaya proses belajar-mengajar berjalan dengan tujuannya.
SedangkanProduksi Media merupakan segala upaya  yang dilakukan untuk menciptakan, menghasilkan dan mengolah media dengan cara mempergunakan segala sumber daya (tenaga, pikiran dan dana), sehingga menghasilkan sebuah media yang dapat dipergunakan dalam proses pengajaran, contohnya komputer, buku cetak dll.
Ciri-ciri umum dalam media pembelajaran:
1.      Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa dikenal dengan hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera. Contoh buku cetak, infokus (komputer) dll.
2.      Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Contohnya buku cetak dan perangkat lunaknya adalah isi yang terdapat dalam buku tersebut.
3.      Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar.[2]
4.      Media pendidikan digunakan untukkomunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran.[3]
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam tiga :
a.       Media auditif
Media auditif adalah media yang mengandalkan pendengaran, misalnya radio, piring hitam dll
b.      Media visual
Media visual adalah media yang mengandalkan penglihatan, misalanya gambar, lukisan dll
c.       Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mengandalkan unsur suara dan unsur gambar, misalnya film dll.

B.     MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA GAMBAR (NON ELEKTRONIK)

1.      Media Gambar 
Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang umumdipakai, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Tujuannya adalah untuk menggambarkan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.
a.     Kelebihan media gambar :
1). Sifatnya konkret(jelas).
2). Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
3). Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4). Harganya murah dan mudah didapatkan.

b.    Kelemahan pada media gambar :
1). Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata, tidak indra yang lain.
2). Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Contoh Media Gambar sedang berwudhu:



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi08UBEvwJZHKIuIuNZvav46l4KQkMt_pXSVwGkb-DNKW-vXZOgnFAwWw9KT-hAY8H3y3TG6ifgnQNBK-KyCnLLyIUrEdbyr-hZIUBl4QCP_Uz_9s1N7ySV_x5aJPWYY0wgepdqsh5uUMw/s1600/wudhu.gif
 












Syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan adalah :
a)      Sederhana.
b)       Ukuran relatief.
c)      Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan supaya apa yang disampaikan menarik dan mudah dipahami siswa.
d)     Pilih gambar yang menarik agar murid fokus dengan apa yang disampaikan
e)      Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus, tapi bagaimana seorang guru pandai-pandai untuk menyampaikan materi menggunakan media tersebut supaya mudah dipahami oleh siswa.[4]
2.      Media Chart atau Bagan
Media Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Ada beberapa jenis media bagan, salah satunya :
Ø  Bagan Organisasi
Text Box: RASULLAH SAW

Bagan organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi.Bagan semacam ini dihubungkan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu.Dalam bagan organisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di dalamnya, dan dapat pula diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam bidang masing-masing serta dalam organisasi secara keseluruhan.
contohnya :kami mencontohkan riwayat nabi Muhammad saw dalam menyamapaikan dakwahnya.














Text Box: SAHABAT-SAHABAT









Text Box: TABI’IN -TABI’IN
 















Ciri bagan anataranya :
1.      Jika dipergunakan dalam struktur organisasi akan sangat mendukung dan memudahkan dalam proses tatanan kepemimpinan
2.      Jika dipergunakan dalam pengajaran. Guru harus membuatkan sedemikian ringkas dan jelas apa yang ingin disampaikan kepada siswa lewat pembuatan bagan dan berilah penjelas dengan bahasa yang sangat bisa dimengerti oleh semua murid agar tujuan pengajaran tercapai.

3.      Media Diagram
Diagram adalah suatu gambar yang sederhana menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, yang menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.
 Ciri dari diagram adalah :
1.    Diagram bersifat simbolis dan abstrak kadang-kadang sulit di mengerti.
2.    Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang  tentang apa yang didiagramkan.
3.    Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.
Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yag bersifat :
1.    Benar, digambar rapih, diberi titel, dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
2.    Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
3.    Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah.[5]   
4.  Media Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik, garis atau gambar.
Kelebihan yang dimiliki grafik sebagai media:
1.    Dapat mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.    Mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
3.    Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis.

Media pendidikan grafik dapat dikatakan baik, jika memenuhi:
1.    Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas.
2.    Hanya menyajikan satu ide setiap grafik.
3.    Ada jarak/ ruang kosong antara kolom-kolom bagiannya.
4.    Warna yang digunakan kontras dan harmonis.
5.    Berjudul dan ringkas.
6.    Sederhana (simplicity)
7.    Mudah dibaca (legibility)
8.    Praktis, mudah diatur (manageability)
9.    Menggambarkan kenyataan (realisme)
10.  Menarik (attractiveness)
11.    Jelas dan tak memerlukan informasi tambahan (appropiateness)
12.    Teliti (accuracy)

Beberapa macam grafik, salah satunya grafik batang :
Grafik batang, seprti halnya dengan grafik garis namun jika grafik batang untuk membandingkan sesuatu objek, atau peristiwa yang sama dalam waktu yang berbeda, atau menggambarkan berbagai hal/objek yang berbeda tentang sesuatu yang sama.
Contohnya : grafikbatang jadwal siswa berpuasa di bulan ramadhan. Tiga kelas 10,11 dan 12 dalam waktu tiga hari.
                                                                                                                    

-Penjelasan : hari pertama : kelas 10 = 20 orang berpuasa.
                                                Kelas 11= 25 orang berpuasa.
                                                Kelas 12 = 27 orang berpuasa.
Jadi, jumlah siswa 40 orang, siswa yang tidak berpuasa,
                                                     kelas 10 = 20 orang
                                                     Kelas 11 =15 orang
                                                     Kelas 12 = 13 orang
                    -Penjelasan : hari kedua :  kelas 10 = 21 orang berpuasa.
                                              Kelas 11= 27 orang berpuasa.
                                              Kelas 12 = 30 orang berpuasa.       
Jadi, jumlah siswa 40 orang, siswa yang tidak berpuasa,
                                                     Kelas 10 = 19 orang
                                                     Kelas 11 =13 orang
                                                     Kelas 12 = 10 orang
-Penjelasan : hari ketiga : kelas 10 = 22 orang berpuasa.
                                            Kelas 11= 28 orang berpuasa.
                                            Kelas 12 = 32 orang berpuasa.
Jadi, jumlah siswa 40 orang, siswa yang tidak berpuasa,
                                                    kelas 10 = 18 orang
                                                     Kelas 11 =12 orang
                                                     Kelas 12 = 8 orang[6]
4.      Media Kartun
Kartun adalah suatu gambar yang dipergunakan untuk penyampaian materi yang bersifat ringkas atau memudahkan siswa dalam memahami mata pelajaran yang dijelaskan.Lalu media ini sifat umum gambarnya bergerak, berbicara dan memiliki alur cerita, contoh film Upin dan Ipin dalam adegan ramadhan mereka mendidik dan mengajarkan tatacara berpuasa dan seterusnya.Kemudian jika dipergunakan bisa melalui tatacara wudhu yang sekrang ini biasanya dibuat dari video, sehingga memudahkan konsumennya.Media Kartun ini bisa juga dinamakan media elektronik  melalui televisi atau media lain sedangkan bila disebut media non elektronik dilihat dari bentuk media sebuah gambar.
5.      Media Poster
       Poster merupakan sebuah gambar berperan khusus untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu lewat mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya, selain itu juga untuk  mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan.
     Sedangkan kalau dalam pandangan pengajaran PAI Poster berfungsi membuat anak didik supaya lebih bersemangat lagi belajar dan memahami pelajaran melaui pengaruh poster yang di lihatkan kepada semua murid yang diajarkan sesuai materi yang di ajarkan
Misalkan poster tentang wali singo, jika guru melihat gambar wali (sunan-sunan) mungkin siwa akan sedikit memperhatikan apa yang dijelskan oleh guru tersebut.
Poster yang baik, memiliki kriteria sebagai berikut :
1.    Sederhana
2.    Menyajikan suatu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
3.    Berwarna
4.    Ringkas
5.    Tulisannya jelas.[7]
C.    KALAU MEDIA NON ELEKTRONIK SECARA UMUM ITU BANYAK , DIANTARA NYA KAMI AMBIL :
1.      Kursi
2.      Meja
3.      Papan tulis (spidol)
4.      Buku cetak dan perlengkapan alat tulis.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pengertian Media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan sebagai sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat menyalurkan pikiran (pengetahuan), kepada audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Jadi, pada intinya media berfungsi sebagai alat bantudalam kegiatan belajar mengajar, supaya proses belajar-mengajar berjalan dengan tujuannya.
Sedangkan Produksi Media merupakan segala upaya  yang dilakukan untuk menciptakan, menghasilkan dan mengolah media dengan cara mempergunakan segala sumber daya (tenaga, pikiran dan dana), sehingga menghasilkan sebuah media yang dapat dipergunakan dalam proses pengajaran, contohnya komputer, buku cetak dll.
Ciri-ciri umum dalam media pembelajaran:
1.      Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa dikenal dengan hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera. Contoh buku cetak, infokus (komputer) dll.
2.      Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. Contohnya buku cetak dan perangkat lunaknya adalah isi yang terdapat dalam buku tersebut. 
3.      Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar.
Kemudian media gambar yang kami ambil hanya media gambar.Diagram, garafik dan kartun serta poster sedangkan secara umum kami ambil diantaranya, kursi, meja, papan tulis (spidol), alat perlengkapan tulis dan buku cetak.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad rohani.2010.”media pendidikan”. Surabaya  : IKIP Surabaya.

Arif, zainuddin.1986.”media pembelajaran”.Bandung : IKIP Bandung.

Sadiman, Arief s.Media Pendidikan( Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya) . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.

Arsyad, Azhar.  Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Basyiruddin Usman, “Media Pembelajaran”, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Sadiman Arief S “Media Pendidikan”, Jakarta: rajawali Pers, 2009

http://ismetimoet.blogspot.com/2015/02/produksi-media-media-pembelajaran.html.





[1]Ahmad rohani.2010.”media pendidikan”. Hal 12
[2]Arif, zainuddin.1986.”media pembelajaran”.hal 34-37
[3]Sadiman, Arief s.Media Pendidikan( Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya) . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.

[4]Arsyad, Azhar.  Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

[5]Basyiruddin Usman, “Media Pembelajaran”, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

[6]Sadiman Arief S “Media Pendidikan”, Jakarta: rajawali Pers, 2009

[7]http://ismetimoet.blogspot.com/2015/02/produksi-media-media-pembelajaran.html.