BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Teknologi adalah
perkembangan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi juga
sebagai alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi pun
memasuki berbagai bidang dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan efektifitas
suatu produksi ataupun kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun tidak
luput dari integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi
pembelajaran. Teknologi dalam bidang pendidikan juga harus dapat dikembangkan
dengan baik demi terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas yang tertuang dalam
UUD 1945.
Bangsa yang cerdas berarti
mengarah pada sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang
berkualitas berakar pada kualitas pendidikan yang juga berkualitas. Karena
hakikatnya untuk mengembangkan diri manusis membutuhkan pendidikan agar dapat
menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat bangsa dan negara.
Manusia dapat
mengembangkan diri melalui pendidikan karena manusia menyadari hakikat siapa
sebenarnya dirinya. Salah satu pengenalan manusia terhadap dirinya sendirian
diri ádalah dengan aspek-aspek berikut:
1. Kemampuan Menyadari Diri
2. Kemampuan Bereksistensi
3. Kata hati
4. Moral
5. Tanggung Jawab
6. Rasa Kebebasan
7. Kewajiban dan Hak
8. Kemampuan Menghayati
Kebahagian
Aspek-aspek tersebut dalam
rangka meningkatkan pengembangan dirinya dan kualitas hidup manusia jalan utama
adalah melalui pendidikan. Dalam, mendidik atau bertugas sebagai pendidik
sangat penting mengetahui aspek-aspek hakekat manusia tersebut agar menjadi
arah sesungguhnya atau tujuan paling utama meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pendidikan memiliki konsep dan pengertian yang luas dan batasan-batasan untuk
dikaji lebih dalam.Salah satu tugas penting para pendidik adalah mengetahui,
memahami dan dapat mengaplikasikan serta menerapkan kajian ilmu tentang konsep
pendidikan.
Teknologi merupakan salah
satu pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, karena dapat menembus batas
ruang dan waktu. Integrasinya pun makin kuat pada masa globalisasi teknologi
dapat menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang sangat
memiliki berbagai pulau yang berjauhan dan terpisah-pisah serta ragam budaya.
Pemecahan masalah tersebut merupakan salah satu kepentingan dari teknologi
pendidikan.
Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan, tapi dikarenakan kekayaan Indonesia yang memiliki
berbagai daerah hal tersebut membuat masih adanya daerah-daerah yang belum
tersentuh pendidikan. Sangat diperlukan pembentukan sumber-sumber belajar agar
masyarakat Indonesia yang belum terjangkau pendidikan merasakan bagaimana
pembelajaran. Disinilah peran penting Teknologi Pendidikan.
B. BATASAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini pemakalah merumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian tekhnologi
2. Apa pengertian pendidikan
3. Apa pengertian teknologi
pendidikan
4. Bagaimana ruang lingkup
teknologi pendidikan
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Dapat mengetahui pengertian
teknologi
2. Dapat mengetahui pengertian
pendidikan
3. Dapat mengetahui pengetrtian
teknologi pendidikan
4. Dapat mengetahui ruang lingkup
teknologi pendidikan
B AB II
P E M B A H A S A N
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1. Pengertian Teknologi.
Terminologi teknologi
berasal dari kata “textere” (bahasa Latin) yang artinya “to weave or
construct”, menenun atau membangun. Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari
kata “Technologia” yang menurut Webster Dictionary berarti systematetic
treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis. Arti lain dari Teknologi
diambil dari kata Techne sebagai dasar yaitu art, skill dan science yang
berarti keahlian, keterampilan, dan ilmu.
Teknologi dapat dijadikan
alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Salisbury (2002:7)
mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang
terorganisir secara sistematis untuk penyelesaian tugas-tugas secara praktis.
Praktik penggunaan teknologi akan meningkatkan nilai tambah terhadap produk ilmu
pengetahuan Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat
elektronik atau mesin.
2. Pengertian Pendidikan.
Berikut merupakan
pengertian pendidikan menurut ahli pendidikan, peraturan perundang-undangan :
a. Pendidikan adalah suatu
proses untuk memanusiakan manusia sehingga membuat manusia mempunyai kehidupan
berbudaya. (Pidarta, 2 : 1997)
b. Menurut UU No.20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
c. Pendidikan menurut Kamus
Bahasa Indonesia, 1991:232, berasal dari kata "didik", Lalu kata ini
mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik"
artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran.
d. Pendidikan diartikan sebagai
kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Ada tiga
bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya
nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.(Lasula &
Tirtarahardja, 33: 2005)
3. Pengertian teknologi Pendidikan
Ada beberapa pengertian
mengenai teknologi pendidikan yaitu anata lain :
a. Merupakan pengembangan,
penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat Bantu untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses belajar siswa.
b. Menurut Webster Dictionary
mengatakan bahwa teknologi pendidikan yaitu sebagai pegangan atau pelaksanaan
pendidikan secara sistematis, menurut system tertentu yang akan dijelaskan
kemudian.
c. Teknologi pendidikan ialah
gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi
kesan baik kepada pendidikan" (Crowell (1971):Encyclopedia of education)
d. Teknologi
Pendidikan/pembelajaran menurut Council for educational Technology for the
United Kingdiom (CET) : pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem,
teknik-teknik dan alat bantu untuk memperbaiki proses belajar manusia
B. RUANG LINGKUP KAJIAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan
dalam keseluruhan kegiatannya bertujuan untuk:
Meningkatkan fungsi dan
peran komponen-komponen sistem instruksional seperti guru, pesan, bahan,
peralatan, teknik, lingkungan dan sebagainya untuk memecahkan masalah-masalah
kependidikan;
meningkatkan fungsi
pengembangan instruksional seperti riset teori, desain, produksi, logistik dan
sebagainya untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan dan menilai
upaya pemecahan masalah-masalah kependidikan;
meningkatkan fungsi
manejemen instruksional, baik manajemen personil maupun manajemen organisasinya
untuk mengkoordinasikan salah satu atau beberapa fungsi yang telah disebutkan
di atas.
Jika dikaji lebih mendalam
mengenai ciri-ciri dan tujuan teknologi pembelajaran di atas, jelaslah bahwa
kehadiran teknologi pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah karena adanya
dorongan-dorongan tertentu.
Adapun hal-hal yang
mendorong dikembangkannya teknologi pembelajaran adalah sebagai berikut:
- Adanya siswa atau peserta didik yang memerlukan bantuan dalam belajar sesuai dengan kemampuannya, kebutuhannya, kondisinya dan tujuannya .
- Sumber-sumber tradisonal sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan pendidikan, oleh karena itu, perlu dikembangkan dan dimanfaatkannya sumber-sumber belajar baru .
- Adanya komponen-komponen sistem instruksional berupa pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang perlu didayagunakan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektitif dan efisien
- Adanya kegiatan sebagai suatu sistem dalam mengembangkan sumber-sumber belajar sebagai komponen sistem instruksional yang bertolak dari suatu teori tertentu dan hasil penelitian, kemudian dirancang, diproduksi, disajikan, digunakan, dinilai untuk disempurnakan, kemudian disebarkan
- Adanya kegiatan belajar yang memanfaatkan sumber belajar sebagai komponen sistem instruksional, serta lembaga atau instansi yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut sehingga perlu dikelola dengan baik agar kegiatan tersebut lebih berdaya guna
Kelima latar belakang
tersebut, secara konseptual merupakan gejala bidang garapan teknologi
pembelajaran, sekaligus latar belakang diterapkannya konsep teknologi
pembelajaran.
Berikut ini akan
dikemukakan secara singkat gerakan yang mendasari terwujudnya bidang dan konsep
teknologi pembelajaran seperti yang ada sekarang. Pertama adalah lahirnya
konsep alat bantu visual (visual aid) dalam pembelajaran. Kedua adalah
penggunaan alat bantu visual dalam pembelajaran berkembang dalam audio visual
aid. Kemudian yang ketiga adalah dengan dimasukkannya prinsip-prinsip
komunikasi dalam pembelajaran, dengan demikian maka tekanan tidak lagi
diletakkan pada benda atau bahan pelajaran dalam bentuk audio visual, tetapi
dipusatkan kepada keseluruhan proses komunikasi informasi/pesan (massage) dari
sumber (source), yaitu guru, kepada penerima (receiver), yaitu siswa. Keempat
adalah masuknya ilmu pengetahuan perilaku kepada teknologi pembelajaran. Kelima
adalah perkembangan konsep teknologi pembelajaran dari komunikasi audio visual
menuju ke pendekatan sistem dalam pembelajaran, dan akhirnya lahirlah konsep
teknologi pembelajaran seperti yang ada sekarang
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran pada pokoknya mempunyai lima jenis
kegiatan yaitu:
Menganalisis masalah dan
merumuskan masalah
a.
Merancang pemecahan masalah
b.
Mengembangkan pemecahan masalah
c.
uji coba, penilaian dan revisi pemecahan masalah, dan
d.
Penerapan dan pengendalian pemecahan masalah.
C. Defisni Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan
adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan
kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi
yang memadai.
Dalam arti sempit
teknologi pendidikan adalah media pendidikan, yakni teknlogi yang digunakan
sebagai alat bantu dalam pendidikan supaya lebih efektif, efisien dan berhasil
guna.
Selain dari definisi di
atas, saya juga mengutip pengertian dari beberapa ahli yang memberikan pendapat
tentang pengertian atau definisi dari teknologi pendidikan. Berikut
perkataan menurut para ahli.
(AECT) Association for Educational Communication and Technology
Teknologi pendidikan
adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu denga melibatkan peralatan, ide,
prosedur, orang dan organisasi untuk menganalisis permasalahan, menemukan
problem solving, melakukan evaluasi serta mengelola pemecahan masalah yang
berkaitan dengan semua aspek belajar manusia.
Tom Cutchall (1999)
Definisi menurut Cutchal
ini sama seperti definisi AECT 1994. Dia menekankan bahwa teknologi
pembelajaran merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar
dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan,
implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu
memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan
teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan
masalah belajar dan kinerja manusia.
Dari banyaknya perngertian
di atas dan belum lagi di masukkan pengertian dari buku atau dari referensi
yang lain. Manakah pengertian teknologi pendidikan yang terbaik? Pertanyaan
yang susah untuk di jawab. Tapi yang terpenting semua pendapat tentang
teknologi pendidikan bisa di jadikan referensi dalam belajar. Dan yang
terpenting lagi, bagaimana di semua pendidikan Indonesia sudah memadukan
teknologi dalam proses pembelajaran, sehingga jangan ada lagi terdengar guru
yang gagap teknologi
.
Tujuan Teknologi Pendidikan
Setelah membahas tentang
pengertian, sekarang akan kita ulas tantang tujuan teknologi pendidikan itu
sendiri.
Jika kita telusuri secara
mendalam, maka dapat di simpulkan bahwa tujuan teknologi pendidikan secara umum
adalah: untuk memecahkan masalah belajar, untuk meningkatkan kinerja
pembelajaran. Berikut ulasannya:
1. Untuk memecahkan masalah belajar
Selama ini belajar adalah
sebuah masalah bagi guru dan murid. Banyak murid yang tidak bisa konsentrasi
dalam belajar, sehingga ilmu yang di sampaikan oleh guru tidak dapat dicerna
oleh murid. Belum lagi di tambah dengan kondisi ruangan yang tidak rapi
penataannya.
Di lain sisi, ada guru
yang mengalami kesulitan dalam mengajar. Sehingga ilmu pengetahuan yang ada
pada guru tidak bisa tersampaikan dengan baik kepada murid.
Dari problem diatas, maka
di harapkan dengan adanya teknologi pendidikan bisa menjawab masalah tersebut.
2. Untuk meningkatkan kinerja pembelajaran.
Guru mengajar dengan
menggunakan kapur memang masih bisa memberikan pemahaman kepada murid. Tapi
jika di bandingkan guru menerangkan dengan LCD Proyektor, mana yang lebih
efektif? Tentu dengan teknologi LCD Proyektor. Sebab akan banyak pesan
multimedia dan visual yang memberikan ilmu pengetahuan dan mudah di cerna oleh
murid. Seperti contoh: Guru mengajar tentang proses terjadinya hujan, maka
dengan di perlihatkan video proses terjadinya hujan, murid akan cepat nangkap
ilmu pengetahuan tersebut.
Hal tersebut yang bisa
dijadikan sebagai maksud tujuan teknologi pendidikan sebagai meningkatkan
kinerja pembelajaran. Dan mungkin dalam aspek lain masih banyak lagi.
D. Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran
Teknologi pendidikan bisa
dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu
produk, teknologi pendidikan mudah dipaha-mi karena sifatnya lebih kongkrit
seperti radio, televisi, proyektor, OHP, dan sebagainya. Sebagai sebuah proses,
teknologi pendidikan bersifat abstrak. Da-lam hal ini teknologi pendidikan bisa
dipahami sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari
jalan untuk mengatasi perma-salahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola
pemecahan masalah tersebut yang menyangkut semua aspek belajar manusia (AECT,
1977). Sejalan de-ngan hal tersebut, maka lahirlah teknologi pendidikan dari
adanya permasa-lahan dalam pendidikan.
Permasalahan pendidikan
yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan,
peningkatan mutu atau kualitas, relevan-si, dan efisiensi pendidikan.
Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan
dasar hingga pendidikan tinggi adalah ma-salah kualitas, tentu saja ini dapat
dipecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.
Ada tiga prinsip dasar
dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya,
yaitu pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan pada sumber
belajar (Sadiman, 1984). Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa
penyelenggaraan pendidikan dan pembela-jaran perlu didisain atau dirancang
dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan
langkah-langkah prosedural me-liputi: identifikasi masalah, analisis keadaan,
identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan
media, dan evaluasi pembelajar-an (IDI model, 1989). Prinsip berorientasi pada
siswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada
peserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari siswa.
Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran, siswa hendaknya
dapat memanfa-atkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu bidang
yang menekankan pada aspek belajar siswa.
Teknologi dalam
pembelajaran diartikan sebagai mekanisme untuk men-distribusikan pesan,
termasuk sistem pos, siaran radio dan televisi, telepon, satelit dan jaringan
komputer. Pada bahan diklat ini, pengertian teknologi di-dasarkan pada definisi
ini. Mungkin Anda bertanya, kalau begitu apa yang di-sebut media? Pengertian
media dalam materi diklat ini ialah diambil dari CISAER (2003). CISAER
mendefinisikan media dalam pembelajaran seba-gai pesan yang didistribusikan
melalui teknologi, terutama teks dalam bahan ajar cetak dan dalam jaringan
komputer, bunyi dalam audio-tape dan siaran radio, serta teks, suara dan/atau
gambar pada telekonferensi.
Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran mengarah pada penggunaan internet atau jaringan komputer.
Petherbridge dan Chapmen (2007) melapor-kan bahwa teknologi internet yang
digunakan dalam pembelajaran tumbuh dari 4.000 satuan kredit semester pada
tahun 2000 menjadi lebih dari 19.000 satuan kredit semester pada tahun 2005.
Sedangkan penggunaan teknologi la-innya dalam pembelajaran, seperti siaran TV
dan radio, DVD, video, relatif tetap setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena
teknologi internet mampu me-nyampaikan pesan secara mutimedia, baik teks,
suara, gambar diam, maupun gambar bergerak. Selain itu, teknologi internet
memungkinkan penyampaian pesan secara langsung (synchronous) seperti siaran TV
atau radio atau pe-nyampaian pesan secara tidak langsung (asynchronous) seperti
video, kaset, dan buku. Dengan fleksibilitas yang dimiliki teknologi internet,
tidak meng-herankan bila perkembangan penggunaan teknologi dalam pembelajaran
me-ngarah pada penggunaan internet. Pada umumnya yang dimaksud dengan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran ialah penggunaan intenet untuk
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam paparan ini akan lebih ba-nyak dibahas
mengenai penggunaan internet untuk pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran
yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidi-kan adalah bagaimana siswa dapat
belajar dengan cara mengidentifikasi, me-ngembangkan, mengorganisasi, serta
menggunakan segala macam sumber belajar. Upaya pemecahan masalah dalam
pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar.
Hal ini sesuai dengan ditan-dai dengan pengubahan istilah dari teknologi
pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi
pembelajaran dinyatakan bahwa tek-nologi pendidikan adalah teori dan praktik
dalam hal rancangan, pengembang-an, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi
terhadap sumber dan proses un-tuk belajar (Barbara, 1994).
Teknologi dalam
pembelajaran telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses
pembelajaran tradisional yang ditandai dengan inter-aksi tatap muka antara guru
dan siswa baik di kelas maupun di luar kelas se-hingga teknologi dalam
pembelajaran diartikan sebagai media untuk mendis-tribusikan pesan, termasuk
sistem pos, siaran radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer.
Dengan demikian teknologi
yang secara langsung relevan dengan pem-belajaran adalah disesuaikan dengan
makna pembelajaran itu sendiri. Ase Su-herlan (2000: 48) mengemukakan bahwa
pembelajaran teknologi pada haki-katnya merupakan komunikasi transaksional yang
bersifat timbal balik, baik di antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa dan lingkungan be-lajar dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Dari
makna pembelajaran di atas terdapat makna inti bahwa pembelajaran harus
mengandung unsur ko-munikasi dan Informasi.
E. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN
Makalah ini
dilatarbelakangi oleh tinjauan pendidikan yang akan datang (di masa depan),
dengan faktor-faktor yang menentukan pendidikan Indonesia nantinya, maka
tindakan antisipatif dan adaptif yang tepat dan berwawasan luas dianggap akan
mampu mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan. Sejalan dengan prinsip
pendidikan yang dikemukakan Kasmadi (1992), hendaknya diterapkan dalam
perkembangan dunia yang semakin global dengan tantangan utama (oleh Pannen :
1999) masalah nilai tambah dan kesejahteraan, hilangnya batas negara dan
dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada negara-negara berkembang. Dalam
pada itu kesulitan-kesulitan yang dihadapi pendekatan tradisional dan
konvensional dalam pemecahan masalah pendidikan menghantarkan pada perlunya
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Makalah ini dibatasi pada pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan secara umum, yaitu cara pemanfatan teknologi dalam
pendidikan.
1. Teknologi Dalam Pendidikan
Berdasarkan beberapa
pendapat, pemakalah menyimpulkan Teknologi merupakan penerapan (aplikasi) dari
sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mempercepat
pencapaian tujuan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sedangkan
pendidikan dapat diartikan secara sempit (formal) maupun luas (formal maupun
nonformal). Dalam hal ini pendidikan diartikan secara alternatif sebagai usaha
sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Teknologi dalam pendidikan
mencakup setiap kemungkinan sarana (alat) yang dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam pendidikan dan latihan. Ellington (1989) menyatakan bahwa
teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah apa yang oleh teknologi
pendidikan dipopulerkan dengan nama alat bantu pandang dengar (audiovisual
aid). Selanjutnya dikembangkan dalam pembelajaran untuk pencapaian tujuan
pembelajaran tertentu. Teknologi dalam pendidikan merupakan perpaduan Aspek
Teoritis Dalam Pendidikan, Aspek Perangkat Keras (komponen yang saling
bergantung tetapi tidak berbeda satu sama lainnya) dan Aspek Perangakat Lunak
(berkenaan dengan benda yang dipakai pada perangkat keras).
2. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pendidikan
Pengguanaan teknologi
telah berjalan lama sesuai perkembangan dan aspeknya. Eric Hasby membagi
revolusi dalam pendidikan menjadi 4, yaitu: Pertama, saat masyarakat mendiferensiasikan
peranan orang dewasa, Kedua, digunakannya tulisan sebagai sarana pendidikan,
Ketiga, ditemukannya mesin cetak dan Keempat, penggunaan teknologi canggih
sebagai perkembangan bidang elektronik. Dari apa yang dialami ternyata bahwa
terdapat hubungan timbal balik antara teknologi dan pendidikan, hal ini lebih
terkhusus lagi dengan teknologi komunikasi.
Kecenderungan pendidikan
yang dikaitkan dengan perkembangan teknologi komunikasi dikemukakan Miarso dan
Iskandar (1974) sebagai berikut :
a. Kecenderungan pendidikan sepanjang jaga
b. Pendidikan gerak cepat tetapi
tepat
c. Pendidikan yang mudah dicerna dan diresapi
d. Pendidikan yang memikat hati
e. Penyebaran pusat pendidikan
f. Pendidikan mustari (tepat pada
saat penyampaiannya)
g. Pendidikan yang murah
Kegunaan teknologi dalam pendidikan dinyatakan Komisi Instruksional AS,
sebagai berikut :
a. meningkatkan produktivitas
pendidikan
b. memungkinkan pendidikan individual
c. memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran
d. lebih memantapkan pengajaran
e. memungkinkan belajar seketika
f. memungkinkan penyajian pendidikan lebih luias dan merata
Agar penggunaan teknologi
dalam pendidikan tepat sasaran, maka pengelola pendidikan harus mengetahui
klasifikasi teknologi dalam pendidikan, di antaranya : teknologi tingkat
rendah, media audiovisual, format komputer, telekomunikasi dan teknologi lunak.
3. Implementasi Teknologi Dalam Pendidikan
Implementasi teknologi
dalam pendidikan dapat dilihat pada sektor berikut:
a. Pendidikan Dasar dan Menengah, teknologi diharapkan mempengaruhi
peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatkan lingkungan psikologi
di dalam kelas
b. Pendidikan Tinggi, penggunanan teknologi dimaksudkan untuk merangsang
dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat
mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan
c. Belajar Jarak Jauh, menyediakan media perantara antara pelajar dan
lembaga pendidikannya
d. Pendidikan Luar Biasa, berfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang
menglami kelainan
e. Pendidikan dan Latihan, berpengaruh langsung terhadap persiapan tenaga
kerja yang semakin kompleks untuk menghasilkan tenaga terampil
f. Dalam Pendidikan Matematika, hal ini berkaitan dengan program-program
yang telah disiapkan, alat peraga dan penyelesaian soal-soal
g. Dalam Pendidikan Sains, beruapa aplikasi program komputer dan sistem
pemodelan
h. Dalam Pendidikan Bahasa, berkaitan dengan penulisan, mendengarkan,
telekomunikasi dan lainnya.
Teknologi dalam pendidikan
merupakan bagian dari konsep teknologi pendidikan berupa media untuk
memperlancar kegiatan instruksional. Potensi penggunaan teknologi dalam
pendidikan berkaitan dengan usaha peningkatan produktivitas pendidikan,
memungkinkan pendidikan bersifat individual, cepat dan lainnya. Implementasi
teknologi dalam pendidikan hendaknya selektif sesuai konteks sesuai
karakteristik si belajar dan tingkat kognitifnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
teknologi adalah penerapan
ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistematis untuk penyelesaian
tugas-tugas secara praktis. Praktik penggunaan teknologi akan meningkatkan
nilai tambah terhadap produk ilmu pengetahuan Teknologi seringkali oleh masyarakat
diartikan sebagai alat elektronik atau mesin.
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Teknologi pendidikan ialah
gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi
kesan baik kepada pendidikan"
Adapun ruang lingkup
kajian teknologi pendidikan ialah
a. Meningkatkan fungsi dan
peran komponen-komponen sistem instruksional
b. Adanya kegiatan sebagai suatu
sistem dalam mengembangkan sumber-sumber belajar sebagai komponen sistem
instruksional
c. Dll
SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penggunanya :-)
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. S. Nasution. MA. Teknologi Pendidikan Penerbit Temmars Bandung
tahun 1982
Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Yakarta: Rineka Cipta
Sumber:http://jahurilatansamashiro.blogspot.com/2012/10/makalah-teknologi-pendidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar